sunflocityy

Pagi hari pun tiba, waktu menunjukkan pukul 08:00 WIB.

Kia terbangun dari tidur nya itu dan langsung keluar kamar untuk melihat Rakha. Saat Kia ke ruang tengah, Rakha tidak ada disana.

“Kak Rakhaa dimanaa?” panggil Kia.

“Ini gua di dapur Ki” Jawab Rakha dari dapur.

Kia pun menghampiri Rakha.

“Ngapain kak?kok masak?”

“Gapapa iseng aja, sekalian buat sarapan”

“Ohh gituu, oh iya kak btw nanti anter Kia ke rumah Clara ya?”

“Ngapain Ki?”

“Mau nginep dirumah Clara..”

“Nginep?kenapa gak tidur disini?”

“Gaada temen hehe, masa kak Rakha tinggal disini...”

“Hmm iya sih, yaudah nanti gua anter.”

“Okaayyy.”

Setelah beberapa menit mereka pun sarapan bersama di meja makan,setelah itu Kia langsung kembali ke kamar nya untuk membereskan baju yang ingin ia bawa kerumah Clara.

Rakha yang sedang menonton diruang tenga mendengar suara ketukan pintu dari luar.

tok tok tok

“Siapaa?” Teriak Rakha pada sumber suara itu.

Rakha pun bangkit dari kursinya dan langsung menghampiri suara itu. Ia pun langsung membukakan pintu tersebut, dan yang datang ialah teman-temannya yaitu Clara dan Reina.

“Haii kak” Sapa Clara sambil melambaikan tangannya.

“Ohh kalian, Jean mana?” Tanya Rakha.

“Kak Jean dirumah, kan ada Kak Haidar.” Balas Reina.

“Oh iyaa, yaudah deh masuk.” Ucap Rakha.

“Okayy kak.” Balas Clara.

Mereka pun masuk kerumah Kia dan langsung duduk diruang tengah itu. Setelah beberapa menit kemudian Kia pun keluar kamarnya membawa tas yang berisikan baju miliknya.

“Kak Rakh-”

Ucapannya terpotong saat iya melihat teman-temannya diruang tengah itu.

“Loh Reina,Claraa.. Kalian kok kesinii?ngapainnn?gak bilang-bilang pula.” tanya Kia dengan senang sambil menghampiri temannya itu.

“Hehe iya nih kita kangen sama loo, emang lo gak kangen sama kitaa?” Balas Reina.

“Kangen laaahhhhhhh” Ucap Kia dengan gembira sambil memeluk Reina dan Clara.

“Gila kangen banget sama lo” Ucap Clara.

Rakha yang melihat temannya itu berpelukan ia ikut bahagia karena melihat Kia yang bahagia.

“Ekheemm” Rakha berdehem.

Mereka yang menyadari hal itu langsung melepaskan pelukannya.

“Hehe sorry kakk” Ucap Reina.

“Terus gimana Ki?Lo jadi kerumah Clara?” Tanya Rakha.

“Ngapain Ki kerumah gue?” Sambung Clara.

“Ini Clarr, aa gada dirumah gatau kemana sekarang, terus gue dirumah sendiri gaada temen, jadi nya gue mau nginep dirumah lo.. Boleh gak?” Jawab Kia.

“Yaa boleh donggg masa ga bolehh..” Balas Clara.

“Tar gue ikut deh biar rameee” Sambung Reina.

“Yayyy thanks guyss” Ucap Kia dengan senang.

“Yaudah berarti sekarang ya kerumah Clara? biar gua anter lo pada” Ucap Rakha.

“Okay kakk” balas Kia.

Akhirnya mereka pun menuju kerumah Clara diantar oleh Rakha. Setelah beberapa menit dalam perjalanan mereka pun sampai dirumah Clara.

“Ki, btw gua langsung pulang ya mau ada urusan.” Ucap Rakha pada Kia.

“Ohh oke kak, thanks ya udah nganter” Balas Kia.

“Sip sama-sama, kalo ada apa apa kabarin gua.” Ucap Rakha.

“Okay kak”

“Yaudah gua pamit ya”

“Iya kak hati-hati.”

“Clar,Rei gua nitip Kia” Ucap Rakha pada Clara dan Reina.

“Siap kak” Jawab Clara dan Reina secara bersamaan.

Rakha pun pergi meninggalkan temannya itu.

“Yuk masuk” Ajak Clara.

“Kuyyy” Jawab Kia.

Mereka pun masuk kerumah Clara,Kia saat itu langsung menuju ke halaman belakang untuk duduk santai menikmati hembusan angin yang diluar.

A, Kia disini dulu ya?Gak lama kok,nanti Kia pulang, saat ini Kia mau sendiri dulu. Aa disana baik-baik ya,jaga kesehatan, Kia sayang banget sama aa.. Ucap Kia dalam hati sambil memandangi fotonya bersama Haidar saat itu.

h

Maaf -

tok tok tok

Suara ketukan pintu itu berasal dari rumah Jean yang artinya Haidar telah sampai dirumah Jean.

“Je buka” Panggil Haidar.

“Bentar dar” Balas Jean dari dalam.

Dengan cepat Jean pun membukakan pintu untuk Haidar. Ia sedikit kaget mihat Haidar yang lusuh dengan baju basah karena terkena hujan dari luar.

“Astaga dar emang lo ga neduh dulu?”

“Nggak”

“Yaudah gece masuk”

Haidar pun masuk kerumah Jean,ia sangat kedinginan sehingga badannya mengigil.Jean yang menyadarkan hal itu langsung mengambil baju miliknya untuk di pinjamkan kepada Haidar.

“Nih pake” Ucap Jean sambil memberikan baju pada Haidar.

“Gausah Je”

“Pakek atau pulang kerumah lo?”

“Huftt okeoke”

Haidar pun langsung mengganti bajunya itu di kamar mandi yang ada diruang tamu rumah Jean.

“Kalo gua jahat gabakal gua izinin masuk kesini dar” Ucap Jean dalam hati.

Setelah beberapa menit Haidar pun keluar dan menghampiri Jean yang sedang duduk diruang tamu.

“Ada apa?” Tanya Jean dengan penasaran.

“Ada apa kenapa?”

“Ya lo, tumben banget nginep dirumah gua, dirumah lo kenapa?”

“Gapapa”

“Gausah bohong dar, gua tau”

“Kalo tau ngapain nanya?”

“Ya mau denger dari mulut lo langsung lah.”

“Hmm gua jahat ya Je?”

“Jahat gak ya? ya lo pikir aja anjing”

“Gak pake anjing bisa gak?gua males ribut”

“Sama sih gua juga, yaudah cerita makanya”

“Gua ngantuk Je, besok aja ya? gua tidur dimana?”

“Yee dasar, tidur kamar noh kosong”

“Gapapa?”

“Ya gapapa lah”

“Thanks ya baju nya”

“Balikin”

“Iya elah”

Jean tersenyum pada Haidar, Haidar pun pergi ke kamar dan meninggalkan Jean.

“Dar, Kia butuh lo, semoga aja lo cepet baik deh sama Kia.” Ucap Jean dalam hati.

Jean pun pergi ke kamar nya dan kembali tidur.

Saat ini Haidar tidak bisa tidur, ia hanya memandangi langit dari jendela kamar itu. Yang dipikirannya saat ini ialah Kia.

“Kia, gua kangen sama lo boleh gak?” “Gua jahat ya?” “Gak pantes ya gua jadi kakak lo?” “Ki,maafin aa ya?”

  • Hujan -

Saat itu waktu menunjukkan pukul 22:00 WIB. Yang dimana Kia sedang menikmati mimpinya tetapi ia terbangun akibat suara hujan di luar yang sangat deras.

Saat mendengar suara itu ia pergi ke meja belajar nya untuk melihat hujan dari jendela kamarnya itu, saat itu pikirannya langsung menuju pada Haidar, ia memikirkan Haidar diluar sana.

“Aa dimana ya” “Dia gak kehujanan kan?” “Kia pengen ketemu aa” “A maafin Kia ya”

Hanya itulah ucapan yang keluar dari mulut Kia, ia merindukan sosok Haidar.

Hujan.

Saat hujan memanglah sangat mudah untuk merindukan seseorang walaupun orang itu tidak tahu merindukan kita atau tidak, tapi Kia tidak peduli orang itu mau merindukannya kembali atau tidak yang terpenting saat ini Kia sangat merindukannya.

Kia mengambil buku catatan miliknya, ia menulis apa yang ada dipikirannya saat ini.

Setelah beberapa menit kemudian ia kembali tertidur dan kembali ke mimpinya itu.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 22:00 WIB. Yang dimana Kia sedang menikmati mimpinya tetapi ia terbangun akibat suara hujan di luar yang sangat deras.

Saat mendengar suara itu ia pergi ke meja belajar nya untuk melihat hujan dari jendela kamarnya itu, saat itu pikirannya langsung menuju pada Haidar, ia memikirkan Haidar diluar sana.

“Aa dimana ya” “Dia gak kehujanan kan?” “Kia pengen ketemu aa” “A maafin Kia ya”

Hanya itulah ucapan yang keluar dari mulut Kia, ia merindukan sosok Haidar.

Hujan.

Saat hujan memanglah sangat mudah untuk merindukan seseorang walaupun orang itu tidak tahu merindukan kita atau tidak, tapi Kia tidak peduli orang itu mau merindukannya kembali atau tidak yang terpenting saat ini Kia sangat merindukannya.

Kia mengambil buku catatan miliknya, ia menulis apa yang ada dipikirannya saat ini.

Setelah beberapa menit kemudian ia kembali tertidur dan kembali ke mimpinya itu.

— kecewa —

Saat itu Kia masih berada di dalam pelukan Rakha, sangat lama sehingga terdengar suara seseorang membuka pintu rumah itu.

krreekk...

Kia dan Rakha langsung menoleh pada suara tersebut, mereka fikir hanyalah angin biasa yang membuka pintu, ternyata Haidar.

“Oh bagus ya, keren bro, berduaan sama cewe dirumah orang lain malem malem” Ucap Haidar sambil tersenyum,tepuk tangan seolah bangga pada perlakuan temannya itu.

“Dar apaan sih, gajelas lo.” Ucap Rakha dengan kesal. “Gausah nuduh yang enggak-enggak” sambung Rakha.

“Siapa yang nuduh lo?kenyataannya emang begitu..” Ucap Haidar.

“aa apaan sih udah deh, lagian yang meluk duluan aku bukan kak Rakha” bela Kia.

“Gak usah sok belain dia Ki, jangan mentang-mentang dia yang nemuin kamu jadi kamu belain dia dari pada kakak kamu sendiri.” Balas Haidar.

“Sadar lo jadi kakak nya Kia? gak salah denger gue? ada ya seorang kakak ngebiarin adeknya ilang.”

“Banyak bacot lo anjing”

Haidar sudah tidak kuat dengan emosi nya lalu dia menyerang Rakha dengan pukulannya itu,tapi tidak kalah cepat dengan Kia, Kia menghalangi Rakha dan akhirnya pukulan tersebut tidak terkena wajah Rakha melainkan wajah Kia.

brrugghh...

Kia terjatuh.

“KIAAA..” Rakha teriak dan langsung menghampiri nya.

“Aww sa-kittt..” Rintih Kia.

Haidar yang menyadari hal itu langsung terdiam, ia melihat sosok Kia di depannya yang sedang merintih kesakitan akibat ulahnya sendiri.

“Haidar gila lo, Ki.. sadar ya jangan pingsan, gua tau lo kuat.”

“Ka-k sa-kit..”

“iya Ki gue paham,lo tunggu ya gue cari obat dulu.”

Saat Rakha hendak bangkit tangannya ditahan oleh Kia.

“Ka-k si-ni aja..Kia takut” rintih Kia sambil melihat muka Haidar.

yang Kia takutin saat ini ialah saat melihat Haidar.

Haidar yang menyadari hal itu langsung pergi meninggalkan Kia dan Rakha.

“Enggak Ki gapapa Haidar udah pergi, lo aman oke?gue ambil kotak obat dulu”

“Hmm oke”

Akhirnya Rakha menemui kotak obat tersebut dan langsung mengobati luka yang ada di wajah Kia. Saat ini yang ada dipikiran Kia hanyalah ketakutan dari sosok nya Haidar.

Kecewa.

Kia sangat kecewa.

Bagaimana bisa seorang kakak memukul keras adiknya sendiri? Hanya itulah yang terlintas dikepala Kia.

Rakha sibuk mengobati Kia, Sebenernya Rakha ingin mengejar pria itu, tapi Kia melarangnya, Kia takut pria itu datang kembali.

Tapi akhirnya Rakha bisa menenangkan Kia, hingga Kia tertidur pulas di pangkuan nya.

Setelah beberapa menit Kia tertidur pulas akhirnya Rakha membawa Kia kekamar nya agar ia tidur dengan nyaman,setelah itu Rakha pergi keruang tamu untuk tidur karena Kia melarangnya untuk pulang.

Saat itu Kia masih berada di dalam pelukan Rakha, sangat lama sehingga terdengar suara seseorang membuka pintu rumah itu.

krreekk...

Kia dan Rakha langsung menoleh pada suara tersebut, mereka fikir hanyalah angin biasa yang membuka pintu, ternyata Haidar.

“Oh bagus ya, keren bro, berduaan sama cewe dirumah orang lain malem malem” Ucap Haidar sambil tersenyum,tepuk tangan seolah bangga pada perlakuan temannya itu.

“Dar apaan sih, gajelas lo.” Ucap Rakha dengan kesal. “Gausah nuduh yang enggak-enggak” sambung Rakha.

“Siapa yang nuduh lo?kenyataannya emang begitu..” Ucap Haidar.

“aa apaan sih udah deh, lagian yang meluk duluan aku bukan kak Rakha” bela Kia.

“Gak usah sok belain dia Ki, jangan mentang-mentang dia yang nemuin kamu jadi kamu belain dia dari pada kakak kamu sendiri.” Balas Haidar.

“Sadar lo jadi kakak nya Kia? gak salah denger gue? ada ya seorang kakak ngebiarin adeknya ilang.”

“Banyak bacot lo anjing”

Haidar sudah tidak kuat dengan emosi nya lalu dia menyerang Rakha dengan pukulannya itu,tapi tidak kalah cepat dengan Kia, Kia menghalangi Rakha dan akhirnya pukulan tersebut tidak terkena wajah Rakha melainkan wajah Kia.

brrugghh...

Kia terjatuh.

“KIAAA..” Rakha teriak dan langsung menghampiri nya.

“Aww sa-kittt..” Rintih Kia.

Haidar yang menyadari hal itu langsung terdiam, ia melihat sosok Kia di depannya yang sedang merintih kesakitan akibat ulahnya sendiri.

“Haidar gila lo, Ki.. sadar ya jangan pingsan, gua tau lo kuat.”

“Ka-k sa-kit..”

“iya Ki gue paham,lo tunggu ya gue cari obat dulu.”

Saat Rakha hendak bangkit tangannya ditahan oleh Kia.

“Ka-k si-ni aja..Kia takut” rintih Kia sambil melihat muka Haidar.

yang Kia takutin saat ini ialah saat melihat Haidar.

Haidar yang menyadari hal itu langsung pergi meninggalkan Kia dan Rakha.

“Enggak Ki gapapa Haidar udah pergi, lo aman oke?gue ambil kotak obat dulu”

“Hmm oke”

Akhirnya Rakha menemui kotak obat tersebut dan langsung mengobati luka yang ada di wajah Kia. Saat ini yang ada dipikiran Kia hanyalah ketakutan dari sosok nya Haidar.

Kecewa.

Kia sangat kecewa.

Bagaimana bisa seorang kakak memukul keras adiknya sendiri? Hanya itulah yang terlintas dikepala Kia.

Rakha sibuk mengobati Kia, Sebenernya Rakha ingin mengejar pria itu, tapi Kia melarangnya, Kia takut pria itu datang kembali.

Tapi akhirnya Rakha bisa menenangkan Kia, hingga Kia tertidur pulas di pangkuan nya.

Setelah beberapa menit Kia tertidur pulas akhirnya Rakha membawa Kia kekamar nya agar ia tidur dengan nyaman,setelah itu Rakha pergi keruang tamu untuk tidur karena Kia melarangnya untuk pulang.

Saat itu Kia masih berada di dalam pelukan Rakha, sangat lama sehingga terdengar suara seseorang membuka pintu rumah itu.

krreekk...

Kia dan Rakha langsugn menoleh pada suara tersebut, mereka fikir hanyalah angin biasa yang membuka pintu, ternyata Haidar.

“Oh bagus ya, keren bro, berduaan sama cewe dirumah orang lain malem malem” Ucap Haidar sambil tersenyum,tepuk tangan seoalah bangga pada perlakuan temannya itu.

“Dar apaan sih, gajelas lo.” Ucap Rakha dengan kesal. “Gausah nuduh yang enggak-enggak” sambung Rakha.

“Siapa yang nuduh lo?kenyataannya emang begitu..” Ucap Rakha.

“aa apaan sih udah deh, lagian yang meluk duluan aku bukan kak Rakha” bela Kia.

“Gak usah sok belain dia Ki, jangan mentang-mentang dia yang nemuin kamu jadi kamu belain dia dari pada kakak kamu sendiri.” Balas Haidar.

“Sadar lo jadi kakak nya Kia? gak salah denger gue? ada ya seorang kakak ngebiarin adeknya ilang.”

“Banyak bacot lo anjing”

Haidar sudah tidak kuat dengan emosi nya lalu dia

— Atap —

“Kiaaaa” panggil lelaki itu.

Kia pun menoleh pada lelaki tersebut.

“Kak Rakha” Ucap Kia dalam hati sambil tersenyum padanya.

Yapp, lelaki itu ialah Rakha, lelaki yang benar-benar menyayangi Kia layaknya seorang kakak.

“Lama ya? tadi macet hehe”

“Engga kok kak”

“Eh iya Ki lo udah makan?”

“Belom kak”

“Makan yuk gua bawa makanan nih”

“Ih kan aku ga minta..”

“Yaa gapapa sekalian gua juga belom makan”

“Yaudah deh, makan dimana?”

“Rumah lo aja”

“Hmm okey”

“Lets goo”

Rakha menggenggam tangan Kia untuk menuju ke motornya.

“Ki gapapa ya pake motor?” Tanya Rakha.

“Ya gapapa kali kak emang kenapa?”

“Kasian lo kedinginan ntar”

“Ya aku kan pake jaket kak..”

“Iya sih yaudah deh ayo”

Kia pun menaiki motor tersebut, dengan cepat nya Rakha langsung menjalankan motor itu.

Setelah beberapa menit diperjalanan mereka pun sampai dirumah Kia.

“Kak aku masuk dulu ya ganti baju dulu, kak Rakha tunggu di meja makan aja”

“Oke Ki”

Kia pun ke kamarnya untuk ganti baju, sedangkan Rakha menyiapkan makanan di ruangan tersebut.

“Ki, gua tau lo pengen diatap lama kan, gua tau lo kangen Haidar, gua juga kangen Haidar Ki, Haidar yang gua kenal sekarang berubah, Semoga Haidar balik ya Ki..” Ucap Rakha dalam Hati.

Setelah beberapa menit Kia menghampiri Rakha yang sedang menyiapkan makanan.

“Kak ini banyak banget” Ucap Kia yang sedang berada di samping Rakha.

“Ya banyak lah,biar lo makan banyak, lo kurus banget” Ledek Rakha padanya.

“Yee enak aja, emang dari dulu kurus kan wlee” Balas Kia sambil menjulurkan lidah nya pada Rakha.

“Dasar” Ucap Rakha sambil tersenyum dan mengusap kepala Kia.

Kia membalasnya dengan senyuman, Kia sangat senang saat itu karena bisa merasakan kebercandaan bersama Kak Rakha,walaupun ia bukan kakak kandungnya.

Setelah beberapa menit mereka makan akhirnya mereka membersihkan tempat itu.

“Kak Rakha mau langsung pulang?”

“Ngusir Ki?”

“Ihh enggak gitu kak, nanya doangg”

“Nanti tunggu lo tidur”

“Masih lama”

“Kenapa gitu? begadang lo?”

“Iya”

“Ki.. Gak boleh begadang”

“Iya kak,Kia tau”

“Kalo tau kenapa di lakuin?”

“Kia gabisa tidur”

“Gua temenin”

“Kaka masuk kamar Kia gitu?”

“Ya gak lah Ki, gua tunggu depan”

“Tapi Kia gabisa tidur kak kalo gada aa..”

Kia menundukkan kepalanya dihadapan Rakha menandakan bahwa ia sangat sedih,ia sangat merindukan Haidar. Saat itu Rakha mengerti posisi Kia, ia melihat Kia seperti itu ingin rasanya memeluk Kia untuk menenangkan nya.

“Ki, sini” Panggil Rakha sambil membuka tangannya lebar menandakan bahwa ia ingin memeluk Kia saat itu juga.

Kia yang menyadari hal itu langsung menghampiri Rakha dan memeluk nya.

“Kak..”

“Biar gini dulu Ki,sampe lo tenang, lo boleh nangis Ki, gapapa tangisin aja jangan lo tahan”

Kia pun menangis di pelukan nya itu,ia merasakan kehangatan di pelukan Rakha, Yang Kia rasakan saat itu hanyalah kehangatan yang ia rindukan, sudah lama Kia tidak merasakan pelukan seperti ini.

Saat itu Rakha benar-benar membuat Kia tenang,ia mengelus kepala Kia dengan lembut menandakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

— Atap —

“Kiaaaa” panggil lelaki itu.

Kia pun menoleh pada lelaki tersebut.

“Kak Rakha” Ucap Kia dalam hati sambil tersenyum padanya.

Yapp, lelaki itu ialah Rakha, lelaki yang benar-benar menyayangi Kia layaknya seorang kakak.

“Lama ya? tadi macet hehe”

“Engga kok kak”

“Eh iya Ki lo udah makan?”

“Belom kak”

“Makan yuk gua bawa makanan nih”

“Ih kan aku ga minta..”

“Yaa gapapa sekalian gua juga belom makan”

“Yaudah deh, makan dimana?”

“Rumah lo aja”

“Hmm okey”

“Lets goo”

Rakha menggenggam tangan Kia untuk menuju ke motornya.

“Ki gapapa ya pake motor?” Tanya Rakha.

“Ya gapapa kali kak emang kenapa?”

“Kasian lo kedinginan ntar”

“Ya aku kan pake jaket kak..”

“Iya sih yaudah deh ayo”

Kia pun menaiki motor tersebut, dengan cepat nya Rakha langsung menjalankan motor itu.

Setelah beberapa menit diperjalanan mereka pun sampai dirumah Kia.

“Kak aku masuk dulu ya ganti baju dulu, kak Rakha tunggu di meja makan aja”

“Oke Ki”

Kia pun ke kamarnya untuk ganti baju, sedangkan Rakha menyiapkan makanan di ruangan tersebut.

“Ki, gua tau lo pengen diatap lama kan, gua tau lo kangen Haidar, gua juga kangen Haidar Ki, Haidar yang gua kenal sekarang berubah, Semoga Haidar balik ya Ki..” Ucap Rakha dalam Hati.

Setelah beberapa menit Kia menghampiri Rakha yang sedang menyiapkan makanan.

“Kak ini banyak banget” Ucap Kia yang sedang berada di samping Rakha.

“Ya banyak lah,biar lo makan banyak, lo kurus banget” Ledek Rakha padanya.

“Yee enak aja, emang dari dulu kurus kan wlee” Balas Kia sambil menjulurkan lidah nya pada Rakha.

“Dasar” Ucap Rakha sambil tersenyum dan mengusap kepala Kia.

Kia membalasnya dengan senyuman, Kia sangat senang saat itu karena bisa merasakan kebercandaan bersama Kak Rakha,walaupun ia bukan kakak kandungnya.

Setelah beberapa menit mereka makan akhirnya mereka membersihkan tempat itu.

“Kak Rakha mau langsung pulang?”

“Ngusir Ki?”

“Ihh enggak gitu kak, nanya doangg”

“Nanti tunggu lo tidur”

“Masih lama”

“Kenapa gitu? begadang lo?”

“Iya”

“Ki.. Gak boleh begadang”

“Iya kak,Kia tau”

“Kalo tau kenapa di lakuin?”

“Kia gabisa tidur”

“Gua temenin”

“Kaka masuk kamar Kia gitu?”

“Ya gak lah Ki, gua tunggu depan”

“Tapi Kia gabisa tidur kak kalo gada aa..”

Kia menundukkan kepalanya dihadapan Rakha menandakan bahwa ia sangat sedih,ia sangat merindukan Haidar. Saat itu Rakha mengerti posisi Kia, ia melihat Kia seperti itu ingin rasanya memeluk Kia untuk menenangkan nya.

“Ki, sini” Panggil Rakha sambil membuka tangannya lebar menandakan bahwa ia ingin memeluk Kia saat itu juga.

Kia yang menyadari hal itu langsung menghampiri Rakha dan memeluk nya.

“Kak..”

“Biar gini dulu Ki,sampe lo tenang, lo boleh nangis Ki, gapapa tangisin aja jangan lo tahan”

Kia pun menangis di pelukan nya itu,ia merasakan kehangatan di pelukan Rakha, Yang Kia rasakan saat itu hanyalah kehangatan yang ia rindukan, sudah lama Kia tidak merasakan pelukan seperti ini.

Saat itu Rakha benar-benar membuat Kia tenang,ia mengelus kepala Kia dengan lembut menandakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.