— Atap —
“Kiaaaa” panggil lelaki itu.
Kia pun menoleh pada lelaki tersebut.
“Kak Rakha” Ucap Kia dalam hati sambil tersenyum padanya.
Yapp, lelaki itu ialah Rakha, lelaki yang benar-benar menyayangi Kia layaknya seorang kakak.
“Lama ya? tadi macet hehe”
“Engga kok kak”
“Eh iya Ki lo udah makan?”
“Belom kak”
“Makan yuk gua bawa makanan nih”
“Ih kan aku ga minta..”
“Yaa gapapa sekalian gua juga belom makan”
“Yaudah deh, makan dimana?”
“Rumah lo aja”
“Hmm okey”
“Lets goo”
Rakha menggenggam tangan Kia untuk menuju ke motornya.
“Ki gapapa ya pake motor?” Tanya Rakha.
“Ya gapapa kali kak emang kenapa?”
“Kasian lo kedinginan ntar”
“Ya aku kan pake jaket kak..”
“Iya sih yaudah deh ayo”
Kia pun menaiki motor tersebut, dengan cepat nya Rakha langsung menjalankan motor itu.
Setelah beberapa menit diperjalanan mereka pun sampai dirumah Kia.
“Kak aku masuk dulu ya ganti baju dulu, kak Rakha tunggu di meja makan aja”
“Oke Ki”
Kia pun ke kamarnya untuk ganti baju, sedangkan Rakha menyiapkan makanan di ruangan tersebut.
“Ki, gua tau lo pengen diatap lama kan, gua tau lo kangen Haidar, gua juga kangen Haidar Ki, Haidar yang gua kenal sekarang berubah, Semoga Haidar balik ya Ki..” Ucap Rakha dalam Hati.
Setelah beberapa menit Kia menghampiri Rakha yang sedang menyiapkan makanan.
“Kak ini banyak banget” Ucap Kia yang sedang berada di samping Rakha.
“Ya banyak lah,biar lo makan banyak, lo kurus banget” Ledek Rakha padanya.
“Yee enak aja, emang dari dulu kurus kan wlee” Balas Kia sambil menjulurkan lidah nya pada Rakha.
“Dasar” Ucap Rakha sambil tersenyum dan mengusap kepala Kia.
Kia membalasnya dengan senyuman, Kia sangat senang saat itu karena bisa merasakan kebercandaan bersama Kak Rakha,walaupun ia bukan kakak kandungnya.
Setelah beberapa menit mereka makan akhirnya mereka membersihkan tempat itu.
“Kak Rakha mau langsung pulang?”
“Ngusir Ki?”
“Ihh enggak gitu kak, nanya doangg”
“Nanti tunggu lo tidur”
“Masih lama”
“Kenapa gitu? begadang lo?”
“Iya”
“Ki.. Gak boleh begadang”
“Iya kak,Kia tau”
“Kalo tau kenapa di lakuin?”
“Kia gabisa tidur”
“Gua temenin”
“Kaka masuk kamar Kia gitu?”
“Ya gak lah Ki, gua tunggu depan”
“Tapi Kia gabisa tidur kak kalo gada aa..”
Kia menundukkan kepalanya dihadapan Rakha menandakan bahwa ia sangat sedih,ia sangat merindukan Haidar. Saat itu Rakha mengerti posisi Kia, ia melihat Kia seperti itu ingin rasanya memeluk Kia untuk menenangkan nya.
“Ki, sini” Panggil Rakha sambil membuka tangannya lebar menandakan bahwa ia ingin memeluk Kia saat itu juga.
Kia yang menyadari hal itu langsung menghampiri Rakha dan memeluk nya.
“Kak..”
“Biar gini dulu Ki,sampe lo tenang, lo boleh nangis Ki, gapapa tangisin aja jangan lo tahan”
Kia pun menangis di pelukan nya itu,ia merasakan kehangatan di pelukan Rakha, Yang Kia rasakan saat itu hanyalah kehangatan yang ia rindukan, sudah lama Kia tidak merasakan pelukan seperti ini.
Saat itu Rakha benar-benar membuat Kia tenang,ia mengelus kepala Kia dengan lembut menandakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.