Setelah membaca pesan dari Heksa, Zean langsung pergi menuju ke taman untuk menemui pacarnya itu. Saat sampai di taman ia melihat Arka sedang bercanda bersama wanita lain, Zean merasakan kekesalan yang ada pada dirinya, ia tahu sebenarnya bahwa Arka tidak akan suka pada wanita itu, tetapi sikap wanita itu lah yang membuat dirinya merasa cemburu.

Zean langsung menghampiri Arka dan duduk di sebelah nya sembari memegang tangan Arka bahwasanya Arka hanya miliknya seorang.

“Ayaanggggg, kamu kok gak bilang sih kalo disinii? Tau gitu aku keluar kelas lebih cepettt,” ucap Zean sambil mendekatkan dirinya pada Arka.

Arka yang melihat perlakuan itu merasa kaget, karena biasanya Zean tidak pernah bertingkah seperti itu, begitupun dengan cewe yang ada di hadapannya melihat ke arah Zean dengan pandangan yang tidak menyenangkan.

“Zeann.. Ngagetin aja, aku kira siapa,” balas Arka.

“Hehe, oh iya btw ini siapa?” tanya Zean sambil menunjuk perempuan di depannya.

“Oh ini, kenalin temen SMA aku namanya Kirana. Kir, kenalin ini pacar gue Zean,” ucap Arka.

“Halo Zean, aku Kirana,” ucap Kirana sambil memberikan tangannya untuk salaman kepada Zean.

“Oh, hai Kirana.” Zean menjawab tanpa membalas salaman dari Kirana.

Kirana yang melihat hal itu langsung menaruh tangannya kembali, sebenarnya ia kesal tapi karena di hadapannya ada Arka maka ia bersikap seperti baik-baik saja.

“Oh iya babe, makan yukk aku laperrr,” ajak Zean pada Arka sambil memegang perutnya.

“Ayoo ayoo. Btw Kir, lo mau ikut gak?” ajak Arka pada Kirana.

“Eh gausah Ka, gue mau ke kelas juga, lo duluan aja,” tolak Kirana.

“Ohh okey, gue sama Zean duluan yaa, byee,” pamit Arka.

“Byee,” balas Kirana.

Arka dan Zean pun pergi meninggalkan Kirana seorang diri di taman tersebut.

Zean berjalan dan berkata dalam hati sambil menoleh ke arah Kirana. “Gue tau Kir lo mau rebut Arka kan dari gue? Gaakan bisa.