Rebutan
—
Saat ini Abian sedang berjalan menuju ke kantin untuk membeli makanan yang akan di berikan kepada Alana, walaupun Alana menolak, Abian tetap akan membelikan makanan untuk Alana, karena yang Abian tahu saat ini keadaan Alana sedang tidak baik-baik saja, ia takut Alana jatuh sakit nantinya.
Setelah beberapa menit kemudian ia segera menuju ke kelas Alana kembali untuk memberikan makanannya itu.
Saat ia masuk ke kelas Alana, dirinya seketika mematung karena tidak ada Alana di dalamnya.
“Ada yang tau gak Alana kemana?” tanya Abian kepada siswa yang ada di kelas tersebut.
“Gatau,” jawab salah satu siswa.
“Abian, tadi gue liat Alana ke atap,” jawab siswa lain.
“Oke makasih,” balas Abian.
Kemudian Abian keluar dari kelas Alana dan berlari menuju ke atap untuk menghampiri Alana, Saat di tangga ia berpapasan dengan Tama.
“Eh, mau kemana lo?” tanya Tama sambil menghalangi jalan Abian.
“Minggir,” balas Abian.
“Mau ketemu Alana? Alana aja gamau ketemu lo,”
“Gue bilang minggir, Tama.”
“Kalo gue gamau?”
“Jangan bikin gue marah sama lo,”
Tama tersenyum miring dan langsung ke pinggir membuka jalan untuk Abian. Abian hanya menatap Tama dengan dalam, ia tidak ingin terjadi keributan antara dirinya dengan Tama karena ia tahu jika dirinya berantem dengan Tama, Alana pasti marah kepadanya.
Saat Abian hendak berjalan kembali, Tama memanggilnya, “Abian,” panggil Tama yang membuat Abian membalikkan badannya.
“Jangan sakitin Alana.” Tama meminta pada Abian sambil menunjuk Abian menggunakan jarinya.
“Lo gak berhak ngatur-ngatur gue Tam,” balas Abian.
Abian segera meninggalkan Tama dan langsung menuju ke atap sekolah.
“Liat aja Bi, siapa yang berhak buat Alana bahagia,” batin Tama.