Pesawat

Setelah membaca berita tersebut Zean langsung memasukkan hp dan barang lain nya ke dalam tas kecil miliknya itu.

Ia segera keluar dari kamar nya dan langsung ke mobil untuk berangkat ke bandara bersama adik-adiknya.

Waktu menunjukkan pukul 23:00 yang dimana kini jalan raya penuh kemacetan akibat lampu merah dan banyak nya kendaraan yang melewati jalan tersebut.

“Pak cepet dong pak, kita harus cepet-cepet ke bandara,” pinta Zean dengan panik.

“Iyaa sabar ya, ini macet banget, saya juga gatau ada apa,” balas Supir.

“Kak sabar dulu, ini lampu merah terus juga banyak orang yang pulang kerja makanya padet,” sambung Jeviar sambil menenangkan Zean.

“Ck, lama!” Zean berdecak. “Gue turun aja deh,” sambung Zean sambil membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya itu.

“Kak, tunggu,” panggil Jeviar.

“Weh ayo turun, susul kak Zean,” ajak Reza.

“Ayo,” balas Heksa dan Najen secara bersamaan.

Mereka pun keluar dari mobil dan langsung menyusul Zean, saat ini Zean berlari dengan kencang agar cepat sampai ke bandara.

Jarak mereka berjalan untuk menuju ke bandara tidak terlalu jauh sehingga mereka nekat untuk bejalan ke bandara.

Setelah beberapa menit kemudian mereka pun sampai di bandara.

“Weh bentar weh, anjir capek banget,” ucap Heksa napasnya memburu berkat usahanya berlari selama 10 menit tanpa henti.

“Sa, kak Zean udah di dalem anjir, ayo lah gece,” ajak Reza.

“Bentar anjir, gue capek banget,” balas Heksa.

“Gue duluan deh, kasian kak Zean,” ucap Reza.

Reza pun berlari kembali dan masuk ke bandara untuk menyusul Zean, akhirnya setelah beberapa menit kemudian Reza pun sampai di posisi Zean, mereka berada di pintu 3A yang dimana pintu tersebut tempat keluarnya penumpang dari luar negeri.

“Za, Za, coba lo tanya satpam disana pesawat london air gimana, biar gue tanya di pintu 3B, Jeviar cari di 3C, cepettt,” pinta Zean dengan panik.

“Iyaa kak,” jawab Reza dan Jeviar secara bersamaan.

Mereka pun berpencar untuk menanya ke petugas bandara terkait pesawat london air, apakah benar pesawat tersebut mengalami kecelakaan?

Saat ini Zean mencari informasi sambil mencari keberadaan Arka.

“Arka, please kamu kemana? Jangan kaya gini, Ka,” ucap Zean sambil mencari-cari keberadaan Arka pacarnya itu.

Zean berjalan melewati beberapa pintu masuk dan seketika ia berhenti, ia seperti melihat sosok Arka di hadapannya itu.

“Hah? Arka? Itu beneran Arka kan?” ucap Zean sambil mengucek-ngucek matanya.

“Iyaaa! Itu Arka!” “Arkaaaaa,” teriak Zean sambil berlari menghampiri Arka yang sedang membereskan kopernya.

“Arkaaaa hiks, aku kangen bangetttt,” ucap Zean sambil memeluk erat Arka dari belakang.

“Loh? Zean? Kamu ngapain disini? Terus tau dari mana aku disini?” Arka terkejut melihat kelakuan Zean dan langsung membalikkan badannya.

“Kamu ga liat berita? Aku kaget, aku pikir itu pesawat kamu hiks, lagian kamu kenapa gak bilang sih kalau mau ke indo? Aku khawatir tiba-tiba kamu ilang terus ada berita pesawat london air kecelakaan, hiks aku takut banget,”

“Yaa kan surpirse babee, aku juga ilang karna emang tadi hp aku lobet, terus pesawat yang aku naikin kebetulan delay jadinya aku gabisa ngabarin kamu, maaf ya?”

“Hmm,”

“Terus kamu kesini sama siapa? Sendiri?”

“Sama anak-anak, kita mencar tadi buat cari kamu,”

“Yaampun, haha iam sorry babe,”

“Gapapa, yang penting kamu selamat, hiks,”

Saat ini Zean masih memeluk pacar nya itu, ia benar benar lega setelah melihat keadaan Arka yang baik-baik saja.

Setelah beberapa menit kemudian mereka pun melepaskan pelukan itu dan langsung berjalan untuk pulang.