ICU
Dengan cepat ia berlari menuju ruang ICU dimana tempat Haidar dirawat. Ia hanya bisa menangis di depan ruangan tersebut. Setelah beberapa menit kemudian akhirnya dokter keluar dari ruangan itu dan menghampiri Eri.
“Dok gimana keadaan pacar saya?dia baik-baik aja kan?dia bakal sembuh kan dok?” Tanya Eri sambil menggenggam tangan dokter dalam keadaan masih menangis.
“Tenang ya mbak, Pasien masih dalam pemulihan ada kemungkinan ia bisa sembuh kembali tapi kemungkinan itu hanya kecil jadi saya tidak bisa memutuskan kesembuhan nya,kita berdoa saja sama yang maha kuasa agar pasien segera pulih.” Jawab Dokter.
“Hiks,tapi Haidar bakal sembuh kan dok?..Hikss” Tanya Eri dengan lemas.
“Semoga saja ya, saya permisi.” Pamit Dokter.
“Terimakasih dok.” Jawab Eri. Eri pun duduk kembali diruang tunggu, ia masih menangisi lelaki nya itu yang sedang terbaring tak berdaya.
Yang dipikirannya saat ini yaitu kesembuhan Haidar,bagaimana cara untuk menyembuhkan kaki lelakinya itu. Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Eri dipersilakan untuk melihat keadaan Haidar. Ia berjalan dengan tangisan yang tidak berhenti itu,hingga saat nya ia sampai di samping Haidar, ia duduk di sebelah lelaki itu sambil menggenggam tangan lelakinya.
“Haidar Sayang Bangun yuk.. Aku kangen..“ Eri menatap Haidar dalam,ia sangat terpukul atas apa yang telah menimpa lelakinya itu. “Sayang,Nanti kita main lagi ya?kita ke pantai,kita camp lagi..Terserah kamu mau kemana yang penting bangun ya?jangan tinggalin aku..Aku sayang banget sama kamu..”
Eri hanya bisa menangis di samping lelaki nya itu,ia masih menggenggam erat tangan Haidar, ia tidak ingin melepaskan genggaman tangan itu hingga akhirnya suster datang menghampirinya.
“Permisi Mbak maaf, waktu menjenguk sudah habis,mbak silahkan pulang biar pasien kami yang jaga.” Pinta suster itu.
“Saya bisa nginep disini gak sus?saya gamau ninggalin pacar saya..”
“Maaf mbak tidak bisa, ini sudah ketentuan dari rumah sakit bahwa pasien butuh istirahat yang tenang.” “Hikss.. Sayang.. Aku pulang dulu ya? besok aku kesini lagi, kamu harus kuat okay?aku sayang banget sama kamu.” Pamit Eri sambil mengecup kening Haidar.
Eri pun pergi meninggalkan Haidar di rumah sakit itu,ia kembali pulang kerumah nya dengan mata bengkak nya akibat menangisi Haidar. Perasaan nya tidak tenang tentang Haidar, ia takut jika Haidar pergi meninggalkannya.
Haidar
gue harap lo bisa bangun dan sembuh kembali seperti semula gue kangen.